TEGAL SEJARAH ASAL USUL DESA LEBAKSIU
Info Post
TEGAL SEJARAH
ASAL USUL DESA LEBAKSIU DAN TEMPAT
MENARIKNYA.
Lebaksiu berasal dr kata Lebak Ciut, karna pada
zaman dahulu kala ada orang yang bermata
pencaharian petani membuat Lebak dan lebak itu
ciut (sempit).
Lebaksiu merupakan salah satu nama daerah di
Kabupaten Tegal yang terletak di sebelah Selatan
Kota Slawi. Penduduk sekitar yang biasanya
bermata pencaharian sebagai petani, pedagang,
atau penambang sirtu (pasir dan batu). Meski
demikian, Lebaksiu mempunyai beberapa ikon
sebagai ciri khas yang membedakannya dengan
daerah lain di Kabupaten Tegal, bahkan mungkin di
wilayah nusantara. Ikon yang menjadi andalan
Lebaksiu diantaranya:
1. Martabak
Martabak merupakan jenis makanan yang
mengadopsi makanan khas cita rasa negeri India.
Di Indonesia ada dua jenis martabak, yaitu
martabak telor (di India disebut moortaba) dan
martabak terang bulan atau biasa disebut
martabak manis. Susunan Bahan Dasar Martabak
Telor terdiri dari donan tepung terigu yang dibentuk
bulat sebesar telur ayam, kemudian dibanting,
dilebarkan diatas kaca, marmer atau seng. Setelah
membentuk lingkaran berdiameter kurang lebih 40
cm, kemudian diisi dengan campuran telur, sayuran,
irisan-irisan kecil daging yang telah dimasak
dengan bumbu-bumbu. Kemudian digoreng, dan
kemudian bisa langsung dihidangkan tanpa kare
kambing/gulai. sedangkan Martabak terang bulan/
martabak manis (disebut terang bulan, karena
bentuknya bulat seperti bulan purnama) dibuat
dengan bahan-bahan dasar adonan tepug terigu,
gula, telor, dan lain-lain. Kemudian dicetak
menggunakan cetakan piring Seng. Kemudian
dipanggang dan digoyangkan diatas bara api, arang
kayu, maupun kompor minyak. Sering martabak
terang bulan ini disebut juga martabak “goyang”.
Isi atau bumbu-bumbunya adalah olesan mentega/
margarine, susu, selai pepaya, selai nanas, meises,
kacang dan lain-lain. Saat ini Martabak Lebaksiu,
baik Martabak Telor maupun Martabak Manis,
menyebar dan bisa dinikmati hampir di seluruh
wilayah nusantara. Bukan hanya itu, penyebaran
Martabak juga sudah sampai ke luar negeri
diantaranya Jeddah, Saudi Arabia. Maka jangan
heran jika banyak dijumpai Pengusaha dan
Pedagang Martabak berhasil menunaikan ibadah
Haji. Lihat lebih jelas mengenai Martabak
postingan martabak sudah mas cosmos posting di
asal usul sejarah martabak di BWT.
2.Patung GBN
GBN merupakan singkatan dari Gerakan Banteng
Negara. GBN merupakan nama Komando yang
dibentuk pada Januari 1950 dibawah pimpinan
Letkol Sarbini. GBN ini berfungsi untuk mencegah
penyebaran Gerakan DI/TII di Jawa Tengah yang
dipimpin oleh Amir Fatah (bekas anggota TNI dari
kesatuan Hizbullah) di bagian utara, yang bergerak
di daerah Tegal, Brebes dan Pekalongan. Gerakan
DI/TII dapat ditumpas melalui Operasi Banteng
Negara pimpinan Kolonel Sarbini, Letkol Bachrum
dan Letkol Ahmad Yani, pada tahun 1950. Untuk
mengenangnya, di Procot Slawi dibangun monumen
GBN dan di Kecamatan Lebaksiu dibangun juga
patung GBN yang lokasinya terletak sekitar 8 KM
dari Slawi kea rah Selatan. Menurut cerita warga
sekitar, penumpasan Gerakan DI/TII di Tegal juga
melewati Bukit Sitanjung di Lebaksiu.
3.Sungai Gung
Lebaksiu menjadi daerah aliran Sungai Gung yang
memilik daya pikat tersendiri. Jika arus sungainya
tidak deras, kita bisa bermain-main air atau
sekedar duduk-duduk di bebatuan yang besar.
Meski demikian, dianjurkan tetap berhati - hati
karena terdapat beberapa bebatuan yang licin dan
bagian sungai yang dalam. Di sore hari akan
dijumpai beberapa penduduk sekitar yang
memancing ikan.
4.Jembatan Sunglon
Di atas Sungai Gung, ada jembatan yang memiliki
nilai historis dan biasa disebut oleh penduduk
sekitar sebagai Jembatan Sunglon. Jembatan yang
mempunyai panjang sekitar 200 meter dibangun
pada jaman penjajahan Belanda. Lokasi jembatan
ini berada di sebelah Timur Patung GBN. Bentuk
bangunannya masih asri walau ada sedikit renovasi
dan rusak (berlobang) di beberapa bagian jembatan
karena bangunannya sudah tua, sehingga kita
harus hati-hati apabila melintasinya.
5.Bukit Sitanjung
Tidak jauh dari Jembatan Sunglon terdapat Bukit
Sitanjung yang menjadi salah satu obyek wisata
alam di Desa Lebaksiu Lor, Kecamatan Lebaksiu,
Kabupaten Tegal. Apabila kita mendaki ke atas
bukit, kita bisa melihat pemandangan deretan
pegunungan yang menjulang, bentangan Sungai
Gung yang lebar, di tenggara terlihat Gunung
Slamet yang menambah keindahan.
Jembatan Sunglon dan Sungai Gung dari Bukit
Sitanjung
6.Pabrik Es Sari Petojo
Selain berwisata menikmati pemandangan alam, di
Lebaksiu juga terdapat wisata pendidikan dengan
menunjungi Pabrik Es Sari Petojo. Pabrik es ini
sering menyuplai kebutuhan es masyarakat sekitar
Kabupaten dan Kota Tegal. Terlebih di Tempat
Pelelangan Ikan.
Pada momen tertentu, di sekitar Bukit Sitanjung
juga dilaksanakan perayaan Rabu Pungkasan
(Rebo Wekasan) satu tahun sekali. Dalam bahasa
Jawa ‘Rebo’ artinya hari Rabu, dan ‘Wekasan’
artinya terakhir. Rebo Wekasan dipakai untuk
menamai hari Rabu terakhir pada bulan Shafar.
0 komentar:
Posting Komentar